masukkan script iklan disini
Berita Viral Populer | JAKARTA - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat Sujadi mengatakan , pihaknya tengah memproses pengeluaran sembilan siswa SD dan SMP di Jakarta Pusat terkait perundungan (bullying) di Thamrin City.
"Sudah diputuskan dikembalikan ke orangtuanya. Secepatnya , ahad inilah ," kata Sujadi ditemui di SMPN 273 Jakarta , Senin (17/7/2017).
Sujadi mengatakan , sanksi pengeluaran siswa itu sudah sesuai dengan tata tertib sekolah.
Orangtua dari kesembilan siswa itu pun diakui Sujadi sudah mendapatkan sanksi ini.
"Sudah ada pernyataan dari orangtua siap mendapatkan apabila itu sanksi sudah diberikan oleh sekolah ," ujarnya.
Selain mengeluarkan , Dinas Pendidikan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang mereka miliki.
Sujadi mengatakan tidak menutup kemungkinan ada lebih dari sembilan siswa yang melaksanakan bullying.
"Pelaku ya ini kita terus kita dalami ," kata Sujadi.
Video yang beredar di media umum menyampaikan agresi kekerasan yang dilakukan sejumlah anak berseragam sekolah.
Video berdurasi 50 detik itu menyampaikan sejumlah siswa SMP sedang mengelilingi satu siswi yang menggunakan seragam putih.
Siswi berseragam putih itu mendapat kekerasan dari sejumlah siswa-siswi lainnya.
Tak ada perlawanan yang dilakukan siswi berseragam putih itu.
Pada simpulan video , siswi tersebut disuruh mencium tangan siswa dan siswi yang mem- bully-nya.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian , peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/7/2017) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A Thamrin City.
Punya geng semenjak SD
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan , pelaku bullying di Thamrin City , Jakarta Pusat , yang videonya viral di media umum , merupakan siswa dan siswi kelas VII dari SMP yang berbeda.
Menurut Sopan , meski berbeda SMP , siswa dan siswi itu saling mengenal dan merupakan sobat semasa SD.
"Rupanya itu geng dari SD. Ketika di SD mereka punya geng. Misalnya saya sobat dengan Anda sewaktu SD. Pada dikala kejadian ketemu di satu lokasi. Tapi mereka berbeda sekolah dikala SMP ," ujar Sopan , dikala dihubungi , Senin (17/7/2017).
Sopan mengatakan , adapun korban bullying juga kelas VII dan merupakan siswi SMP yang masih satu sekolah dengan salah satu kelompok siswa yang membullynya.
Aksi bullying itu dilakukan di Thamrin City , pada Jumat (14/7/2017).
Sopan mengatakan , pihaknya telah mengetahui asal sekolah pelaku dan korban.
Adapun dikala ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah datang ke sekolah tersebut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
"Kami sedang melaksanakan investigasi , kronologisnya menyerupai apa ," ujar Sopan.
Dalam video bullying yang viral di media umum tampak sekelompok siswa dan siswi mengenakan seragam sekolah SMP sedang mem-bully seorang siswi.
Siswi yang mengenakan seragam putih-putih itu tampak terpojok dikelilingi siswa dan siswi lainnya.
Terlihat seorang siswi tiba-tiba menjambak rambut korban sampai terjatuh.
Seorang siswa juga ikut menjambak dan memukul kepala siswi tersebut.
Bukannya memisahkan , sejumlah siswa-siswi yang menonton malah meminta biar siswi yang di-bully mencium tangan dua orang yang mem-bully-nya.
"Sudah diputuskan dikembalikan ke orangtuanya. Secepatnya , ahad inilah ," kata Sujadi ditemui di SMPN 273 Jakarta , Senin (17/7/2017).
Sujadi mengatakan , sanksi pengeluaran siswa itu sudah sesuai dengan tata tertib sekolah.
Orangtua dari kesembilan siswa itu pun diakui Sujadi sudah mendapatkan sanksi ini.
"Sudah ada pernyataan dari orangtua siap mendapatkan apabila itu sanksi sudah diberikan oleh sekolah ," ujarnya.
Selain mengeluarkan , Dinas Pendidikan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang mereka miliki.
Sujadi mengatakan tidak menutup kemungkinan ada lebih dari sembilan siswa yang melaksanakan bullying.
"Pelaku ya ini kita terus kita dalami ," kata Sujadi.
Video yang beredar di media umum menyampaikan agresi kekerasan yang dilakukan sejumlah anak berseragam sekolah.
Video berdurasi 50 detik itu menyampaikan sejumlah siswa SMP sedang mengelilingi satu siswi yang menggunakan seragam putih.
Siswi berseragam putih itu mendapat kekerasan dari sejumlah siswa-siswi lainnya.
Tak ada perlawanan yang dilakukan siswi berseragam putih itu.
Pada simpulan video , siswi tersebut disuruh mencium tangan siswa dan siswi yang mem- bully-nya.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian , peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/7/2017) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A Thamrin City.
Punya geng semenjak SD
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan , pelaku bullying di Thamrin City , Jakarta Pusat , yang videonya viral di media umum , merupakan siswa dan siswi kelas VII dari SMP yang berbeda.
Menurut Sopan , meski berbeda SMP , siswa dan siswi itu saling mengenal dan merupakan sobat semasa SD.
"Rupanya itu geng dari SD. Ketika di SD mereka punya geng. Misalnya saya sobat dengan Anda sewaktu SD. Pada dikala kejadian ketemu di satu lokasi. Tapi mereka berbeda sekolah dikala SMP ," ujar Sopan , dikala dihubungi , Senin (17/7/2017).
Sopan mengatakan , adapun korban bullying juga kelas VII dan merupakan siswi SMP yang masih satu sekolah dengan salah satu kelompok siswa yang membullynya.
Aksi bullying itu dilakukan di Thamrin City , pada Jumat (14/7/2017).
Sopan mengatakan , pihaknya telah mengetahui asal sekolah pelaku dan korban.
Adapun dikala ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah datang ke sekolah tersebut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
"Kami sedang melaksanakan investigasi , kronologisnya menyerupai apa ," ujar Sopan.
Dalam video bullying yang viral di media umum tampak sekelompok siswa dan siswi mengenakan seragam sekolah SMP sedang mem-bully seorang siswi.
Siswi yang mengenakan seragam putih-putih itu tampak terpojok dikelilingi siswa dan siswi lainnya.
Terlihat seorang siswi tiba-tiba menjambak rambut korban sampai terjatuh.
Seorang siswa juga ikut menjambak dan memukul kepala siswi tersebut.
Bukannya memisahkan , sejumlah siswa-siswi yang menonton malah meminta biar siswi yang di-bully mencium tangan dua orang yang mem-bully-nya.