masukkan script iklan disini
Berita Viral Populer | MADIUN - Mesin penguapan air gula atau evaporator di Pabrik Gula Pagottan yang berada di Desa Pagottan , Kecamatan Geger , Kabupaten Madiun tiba-tiba meledak , Jumat (21/7/2017) sekitar pukul 21.05 WIB.
"Kejadian sekitar 21.05 , ketika pergantian shift pegawai ," kata Kapolsek Geger , AKP Sumantri , ketika ditemui di lokasi , Jumat (21/7/2017) malam.
Dikatakan Sumantri , sebanyak tiga orang pegawai yang berada di lokasi mengalami luka bakar cukup parah , akhir siraman nira atau air gula yang panas dari dalam tangki evaporator.
Ketiga pegawai yang mengalami luka bakar tersebut merupakan pegawai di adegan instalasi dan laboratorium.
Ketiganya berada di lokasi ketika ledakan terjadi.
Mereka yang menjadi korban yaitu , Heri Subiantoro (37) warga Jatisari , mengalami luka bakar mencapai 20- 30 persen.
Lutfi Zaki Jauhari (40) warga Kecamatan Dagangan yang mengalami luka bakar 80-90 persen.
Sementara itu , seorang korban lagi berjulukan Saudi (54) warga Uteran yang mengalami luka bakar sampai 98 persen.
Ditanya dugaan penyebab ledakan , Sumantri mengaku masih belum tahu.
Pihaknya masih meminta keterangan dari pihak pabrik dan juga saksi ketika terjadi ledakan.
"Dugaan penyebabnya belum diketahui , alasannya yaitu dari pihak pabrik juga belum tahu. Kami masih memeriksa saksi-saksi , untuk dimintai keterangan ," katanya.
Sumantri menambahkan , dua korban dibawa ke RS dr Soedono , Kota Madiun.
Sementara seorang korban yang mebhalami luka bakar paling parah dirujuk ke rumah sakit di Malang.
Seorang pegawai , Syaifullah mengaku mendengar bunyi ledakan yang cukup keras dari rumahnya ketika kejadian.
Saat itu , ia gres saja pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari pabrik.
"Suaranya sangat keras , menyerupai ban meledak ," kata pegawai adegan pemurnian ini ketika ditemui di lokasi.
Mendengar bunyi ledakan , Syaifullah bergegas kembali ke pabrik untuk mencari tahu sumber ledakan.
Setibanya di pabrik , ia melihat sejumlah rekannya dibawa keluar dari ruang penguapan atau pengolahan nira dalam kondisi badan mengalami luka bakar.
Sumber : tribunnews.com
"Kejadian sekitar 21.05 , ketika pergantian shift pegawai ," kata Kapolsek Geger , AKP Sumantri , ketika ditemui di lokasi , Jumat (21/7/2017) malam.
Dikatakan Sumantri , sebanyak tiga orang pegawai yang berada di lokasi mengalami luka bakar cukup parah , akhir siraman nira atau air gula yang panas dari dalam tangki evaporator.
Ketiga pegawai yang mengalami luka bakar tersebut merupakan pegawai di adegan instalasi dan laboratorium.
Ketiganya berada di lokasi ketika ledakan terjadi.
Mereka yang menjadi korban yaitu , Heri Subiantoro (37) warga Jatisari , mengalami luka bakar mencapai 20- 30 persen.
Lutfi Zaki Jauhari (40) warga Kecamatan Dagangan yang mengalami luka bakar 80-90 persen.
Sementara itu , seorang korban lagi berjulukan Saudi (54) warga Uteran yang mengalami luka bakar sampai 98 persen.
Ditanya dugaan penyebab ledakan , Sumantri mengaku masih belum tahu.
Pihaknya masih meminta keterangan dari pihak pabrik dan juga saksi ketika terjadi ledakan.
"Dugaan penyebabnya belum diketahui , alasannya yaitu dari pihak pabrik juga belum tahu. Kami masih memeriksa saksi-saksi , untuk dimintai keterangan ," katanya.
Sumantri menambahkan , dua korban dibawa ke RS dr Soedono , Kota Madiun.
Sementara seorang korban yang mebhalami luka bakar paling parah dirujuk ke rumah sakit di Malang.
Seorang pegawai , Syaifullah mengaku mendengar bunyi ledakan yang cukup keras dari rumahnya ketika kejadian.
Saat itu , ia gres saja pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari pabrik.
"Suaranya sangat keras , menyerupai ban meledak ," kata pegawai adegan pemurnian ini ketika ditemui di lokasi.
Mendengar bunyi ledakan , Syaifullah bergegas kembali ke pabrik untuk mencari tahu sumber ledakan.
Setibanya di pabrik , ia melihat sejumlah rekannya dibawa keluar dari ruang penguapan atau pengolahan nira dalam kondisi badan mengalami luka bakar.
Sumber : tribunnews.com