masukkan script iklan disini
Berita Viral Populer | BATU – Sembilan pelaku G4y yang tergabung dalam organinasi Ikatan G4y Kota Batu (Igaba) , Sabtu (29/7) malam digerebek petugas kepolisian dari Polres Batu , Laki-laki h0m0 s3xual itu diciduk ketika sedang dalam keadaan bu9il di sebuah villa air panas Songgoriti.
Pengrebegan oleh Polisi itu bermula adanya laporan masyarakat kalau sabtu malam ahad daerah wisata air Songgoriti itu sering dijadikan pesta Lesbian , G4y , Bis3ksu4l ,Transgender (LBGT).
Sebagai bentuk tindak lanjut abdnegara kepolisian yang sebelumnya juga ada akun di internet yang mengatasnamakan Igaba.
AKBP Budi Hermanto Kapolres Batu mengatakan , terungkapnya kasus ini berawal adanya viral di media umum yang sudah menjadi pembicaaran di masyarakat kalau ada akun media umum yang mengatasnamakan Igaba itu sering melaksanakan acara pada simpulan pekan Sabtu (malam Minggu) di Kota Batu.
“Dalam penangkapan yang di lakukan tadi malam itu petugas dari Polres Batu menangkap 11 orang pelaku , namun dalam pemeriksaan dua orang tidak terbukti sebagai anggota Igaba , mereka ialah Satpam Villa ,” Kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto ketika ditemui di Mapolres Batu , Minggu (30/7) sore.
Menurutnya , Sembilan orang G4y itu datang ke tempat pemandian air panas Songgoriti bermaksud mandi dan berendam bahu-membahu dengan keadaan tel4njang lingkaran di kolam yang telah disediakan oleh pengelola pemandian air panas.
“Mereka bukan hanya warga kota Batu saja , tetapi juga warga luar daerah , mereka ada yang dari Malang , Surabaya , dan Bali ,” jelasnya.
Karena itu kata ia , Sembilan orang yang digelandang ke Mapolres Batu itu untuk sementara tidak ada perbuatan yang melawan hukum , dan kesudahannya mereka dikembalikan pada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan.
“Saya tidak mampu men justification perihal kekerabatan mereka alasannya ialah harus ada payung hukumnya , tapi mereka sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di wilayah hokum polres Batu ,” tuturnya.
Dan ia berharap pihak pengelola Villa untuk tidak mengijinkan mereka beraktifitas yang pada kesudahannya menganggu ketertiban pada masyarakat.
Untuk selanjutnya pihak kepolisian akan melaksanakan koordinasi dengan Satpol PP kota Batu , tokoh agama biar Kota Batu tidak dijadikan sebagai ajang LGBT , dan ladang portitusi yang mengganggu Kantibmas. (Adi Wiyono).
Sumber : suaraindonesia-news.com
Pengrebegan oleh Polisi itu bermula adanya laporan masyarakat kalau sabtu malam ahad daerah wisata air Songgoriti itu sering dijadikan pesta Lesbian , G4y , Bis3ksu4l ,Transgender (LBGT).
Sebagai bentuk tindak lanjut abdnegara kepolisian yang sebelumnya juga ada akun di internet yang mengatasnamakan Igaba.
AKBP Budi Hermanto Kapolres Batu mengatakan , terungkapnya kasus ini berawal adanya viral di media umum yang sudah menjadi pembicaaran di masyarakat kalau ada akun media umum yang mengatasnamakan Igaba itu sering melaksanakan acara pada simpulan pekan Sabtu (malam Minggu) di Kota Batu.
“Dalam penangkapan yang di lakukan tadi malam itu petugas dari Polres Batu menangkap 11 orang pelaku , namun dalam pemeriksaan dua orang tidak terbukti sebagai anggota Igaba , mereka ialah Satpam Villa ,” Kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto ketika ditemui di Mapolres Batu , Minggu (30/7) sore.
Menurutnya , Sembilan orang G4y itu datang ke tempat pemandian air panas Songgoriti bermaksud mandi dan berendam bahu-membahu dengan keadaan tel4njang lingkaran di kolam yang telah disediakan oleh pengelola pemandian air panas.
“Mereka bukan hanya warga kota Batu saja , tetapi juga warga luar daerah , mereka ada yang dari Malang , Surabaya , dan Bali ,” jelasnya.
Karena itu kata ia , Sembilan orang yang digelandang ke Mapolres Batu itu untuk sementara tidak ada perbuatan yang melawan hukum , dan kesudahannya mereka dikembalikan pada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan.
“Saya tidak mampu men justification perihal kekerabatan mereka alasannya ialah harus ada payung hukumnya , tapi mereka sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di wilayah hokum polres Batu ,” tuturnya.
Dan ia berharap pihak pengelola Villa untuk tidak mengijinkan mereka beraktifitas yang pada kesudahannya menganggu ketertiban pada masyarakat.
Untuk selanjutnya pihak kepolisian akan melaksanakan koordinasi dengan Satpol PP kota Batu , tokoh agama biar Kota Batu tidak dijadikan sebagai ajang LGBT , dan ladang portitusi yang mengganggu Kantibmas. (Adi Wiyono).
Sumber : suaraindonesia-news.com