masukkan script iklan disini
Berita Viral Populer | PONOROGO — Harga durian Ngebel tahun ini sempat mencapai Rp200.000/buah. Hal itu karena petani durian mengalami gagal panen dan hampir seluruh pohon tidak berbuah ibarat biasanya.
Pantauan Madiunpos.com di daerah wisata Telaga Ngebel , Senin (17/7/2017) , sejumlah pedagang buah-buahan di lokasi wisata itumemajang beberapa butir buah durian. Selain itu , mereka juga memajang hasil tanam lainnya ibarat petai , pisang , manggis , dan nangka di kios mereka. Sejumlah pengunjung juga terlihat memilah dan memilih buah durian yang dipajang pedagang.
Seorang petani sekaligus pedagang durian di Telaga Ngebel , Bikan , mengatakan tahun ini pohon durian tidak panen. Akibatnya harga buah durian Ngebel melambung drastis bahkan hingga Rp200.000 per buah.
Dia memberikan durian ukuran besar pada ketika ekspresi dominan panen raya biasanya dihargai Rp50.000 dan durian kecil Rp35.000 per butir. Tetapi , ketika ini karena stok durian Ngebel sangat minim , harganya pun melambung tinggi ialah untuk durian ukuran besar Rp100.000 hingga Rp200.000 dan ukuran kecil Rp50.000. Itu pun pedagang tidak berani menjamin rasa buah durian itu.
“Harusnya bulan-bulan ini sudah panen raya. Pada ketika panen raya harganya murah , bahkan karena kelebihan stok , kami menjualnya hingga ke bawah ,” kata warga Ngebel ini.
Ngebel yang menjadi sentra perkebunan durian di Ponorogo , kata ia , tahun ini paceklik durian. Bahkan beberapa pedagang ada yang mengambil durian dari Sumatera. Namun , ia mengaku ogah mengambil durian dari luar daerah karena rasanya berbeda dengan durian Ngebel.
Menurut ia , rasa durian Ngebel lebih legit dan ada rasa pahit-pahitnya. Selain itu , menikmati durian ini paling pas di lokasi telaga karena mampu menyantap sambil melihat pemandangan mengagumkan di Telaga Ngebel.
“Kalau durian Sumatra itu rasanya agak tawar. Bedalah sama Ngebel. Saya tidak menjual durian lain ,” terang Bikan.
Pada ketika panen raya , satu pohon durian mampu berbuah sebanyak 400 butir. Tetapi ketika ini , satu pohon hanya mampu berbuah puluhan butir saja. Itu pun buahnya tidak terlalu bagus.
Mengenai gagal panen buah durian ini , ujar Bikan , disebabkan cuaca yang tidak menentu. Akibatnya pohon tidak mampu berbuah dengan baik.
Meski harganya mahal , tetapi durian Ngebel selalu dicari wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata ini. Bahkan , pada ketika Idulfitri lalu hingga kehabisan stok durian.
“Orang ke Ngebel kan salah satunya ingin merasakan durian Ngebel. Makara harganya berapapun dibeli ,” kata dia.
Seorang pengunjung Telaga Ngebel , Santi , mengatakan membeli sebutir durian di Ngebel seharga Rp100.000 untuk ukuran sedang. Ia mengakui harga durian di Ngebel ketika ini mahal dibandingkan sebelumnya.
“Mungkin karena tidak ekspresi dominan panen ya jadi stoknya minim dan membuat harganya naik berkali lipat ,” ujar warga Ponorogo ini.
Sumber : solopos.com
Pantauan Madiunpos.com di daerah wisata Telaga Ngebel , Senin (17/7/2017) , sejumlah pedagang buah-buahan di lokasi wisata itumemajang beberapa butir buah durian. Selain itu , mereka juga memajang hasil tanam lainnya ibarat petai , pisang , manggis , dan nangka di kios mereka. Sejumlah pengunjung juga terlihat memilah dan memilih buah durian yang dipajang pedagang.
Seorang petani sekaligus pedagang durian di Telaga Ngebel , Bikan , mengatakan tahun ini pohon durian tidak panen. Akibatnya harga buah durian Ngebel melambung drastis bahkan hingga Rp200.000 per buah.
Dia memberikan durian ukuran besar pada ketika ekspresi dominan panen raya biasanya dihargai Rp50.000 dan durian kecil Rp35.000 per butir. Tetapi , ketika ini karena stok durian Ngebel sangat minim , harganya pun melambung tinggi ialah untuk durian ukuran besar Rp100.000 hingga Rp200.000 dan ukuran kecil Rp50.000. Itu pun pedagang tidak berani menjamin rasa buah durian itu.
“Harusnya bulan-bulan ini sudah panen raya. Pada ketika panen raya harganya murah , bahkan karena kelebihan stok , kami menjualnya hingga ke bawah ,” kata warga Ngebel ini.
Ngebel yang menjadi sentra perkebunan durian di Ponorogo , kata ia , tahun ini paceklik durian. Bahkan beberapa pedagang ada yang mengambil durian dari Sumatera. Namun , ia mengaku ogah mengambil durian dari luar daerah karena rasanya berbeda dengan durian Ngebel.
Menurut ia , rasa durian Ngebel lebih legit dan ada rasa pahit-pahitnya. Selain itu , menikmati durian ini paling pas di lokasi telaga karena mampu menyantap sambil melihat pemandangan mengagumkan di Telaga Ngebel.
“Kalau durian Sumatra itu rasanya agak tawar. Bedalah sama Ngebel. Saya tidak menjual durian lain ,” terang Bikan.
Pada ketika panen raya , satu pohon durian mampu berbuah sebanyak 400 butir. Tetapi ketika ini , satu pohon hanya mampu berbuah puluhan butir saja. Itu pun buahnya tidak terlalu bagus.
Mengenai gagal panen buah durian ini , ujar Bikan , disebabkan cuaca yang tidak menentu. Akibatnya pohon tidak mampu berbuah dengan baik.
Meski harganya mahal , tetapi durian Ngebel selalu dicari wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata ini. Bahkan , pada ketika Idulfitri lalu hingga kehabisan stok durian.
“Orang ke Ngebel kan salah satunya ingin merasakan durian Ngebel. Makara harganya berapapun dibeli ,” kata dia.
Seorang pengunjung Telaga Ngebel , Santi , mengatakan membeli sebutir durian di Ngebel seharga Rp100.000 untuk ukuran sedang. Ia mengakui harga durian di Ngebel ketika ini mahal dibandingkan sebelumnya.
“Mungkin karena tidak ekspresi dominan panen ya jadi stoknya minim dan membuat harganya naik berkali lipat ,” ujar warga Ponorogo ini.
Sumber : solopos.com